MUK - Yayasan Miftahul Ulum Khos kembali menggelar
Upacara Kemerdekaan Indonesia kedua kalinya yang ke 79, di halaman Utama Sekolah/Madrasah,
dengan tema Miftahul Khos Mendayu, Dirgahayu Indonesia Tanah Airku ke 79, Sabtu
(17/08). Setelah sebelumnya, juga disibukkan dengan acara Wisuda Purna Siswa
Perdana TK, MI dan SMP Yayasan Miftahul Ulum Khos, Senin (08/08).
Upacara yang dikomandani oleh siswa Bernama Moh.
Khodi ini, berjalan dengan lancar tanpa halangan. Akhlakul Karimah, selaku Protokol
acara, secara bertahap membaca susunan acaranya hingga selesai.
Bapak Hanafi selaku Inspektur Upacara
menyampaikan dua poin inti dalam pemberian amanat kepada peserta upacara.
Pertama, berkenaan dengan system Pendidikan yang
berlaku di Indonesia. Menurutnya, kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang
memberikan kebebasan kepada siswa dan guru dalam melaksanakan proses belajar
mengajar, tujuannya supaya dalam proses belajar mengajar dapat terlaksana
dengan baik dan berhasil.
“Saat ini, kita sangat mudah dalam mengakses
ilmu pengetahuan. Dulu, kalau kita ingin belajar Jurnalistik, harus ikut
seminar atau masih harus kuliah, tapi sekarang materi itu mudah kita akses
melalui media social. Apa yang tidak ada di media social? Di youtube, mau cari
materi tentang bagaimana cara menjadi tuhanpun ada,” lanjutnya.
“Pertanyaannya adalah, di era yang begitu mudah
dalam mengakses ilmu pengetahuan, justru kenapa kalian masih tidak mau belajar?”
sesekali guru yang mengajar PPKn ini bertanya.
“Untuk menjadi santan itu tidak mudah, masih
harus melalui beberapa proses yang cukup lama, mulai dari mengampil kelapa, di
kupas kulitnya, diparut, lalu kemudian di peras dengan air,” jelasnya.
“Kelapa yang sudah menjadi santan dapat
digunakan berbagai macam masakan. Es campur menggunakan santan akan terasa
lebih nikmat. Gulat tidak akan gurih jika tidak ada santannya. Santan juga bisa
dibuat untuk rendang dan nasi padang,” lanjutnya.
“Artinya adalah, setelah sekian lama kita
belajar mencari ilmu, maka tugas kita selanjutnya adalah, bagaimana caranya supaya
kita menjadi orang yang beramamfaat untuk orang lain dan sekitarnya. Setidaknya
yang hadir disini, dapat memberikan mafaat pada Lembaga tercinta kita ini
Miftahul Ulum Khos.” Pungkasnya mengakhiri amanatnya.
Pesan Dewan Madrosiyah
Di tempat yang berbeda, H. Ahmad Rofiqi, S. Pd
selaku Dewan Madrosiyah, merasa puas dan bangga bahwa acara yang sudah
dipersiapkan jauh-jauh hari dapat berjalan dengan lancar.
“Saya Pribadi selaku Dewan Madrosiyah sangat
berterima kasih kepada para petugas upacara yang telah berjuang menyukseskan
acara upacara kemerdekaan, saya berharap acara upacara dalam memperingati
kemerdekaan ini, akan terus terlaksana pada tahun-tahun selanjutnya.” Ungkapnya
Bahagia.
“Pesan saya kepada adik-adik siswa yang
bertugas, jangan berpuas diri dan jangan terlalu bangga. Ingat! Jalan kalian
masih panjang, akan banyak rintangan dan cobaan yang akan dilalui. Persaingan dunia
kerja semakin banyak, jika tidak memiliki skill yang mempuni, kita akan
tersingkir. Terus belajar dan jangan puas dalam belajar.” Pesan beliau
mengakhiri.
Susunan Petugas Upacara
Inspektur Upacara: Hanafi
Komandan Upacara: Moh. Khodi
Ajudan:
Moh. Royhands
Dritjen:
Ilmanah
Protokol:
Akhlakul Karimah
Pemimpin Barisan: Abdul Kifli dan Azizah
Pengibar Bendera: Nadiatus Sholehah, Maghfiroh dan Halimah
Pembaca Teks UUD: Imalatus Sholehah
Pembaca Doa: Akmal
Tidak ada komentar
Posting Komentar